Tim Relawan Julkarnain untuk Pemenangan Julkifli Marbun di Dapil Sumut 2 PBB Ucapkan Selamat HUT 88 Al Washliyah - Alumni Zending Islam Indonesia

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Kamis, 22 November 2018

Tim Relawan Julkarnain untuk Pemenangan Julkifli Marbun di Dapil Sumut 2 PBB Ucapkan Selamat HUT 88 Al Washliyah

ilustrasi
ALUMNI ZENDING ISLAM -- Tim relawan Julkarnaen Marbun untuk pemenangan H. Julkifli Marbun yang dalam proses pencalegan di Partai Bulan Bintang untuk Dapil Sumut 2 mengucapkan selamat HUT ke-88 Al Jamiyatul Washliyah.

Sebagaimana tertulis dalam meme yang diposting di halaman Facebooknya, tim ini mengharapkan yang terbaik dan semakin jaya untuk Al Jamiyatul Washliyah. Julkifli Marbun merupakan putra dari Hj Rotua Sitohang, alumni Zending Islam Indonesia.

Al Jam’iyatul Washliyah merupakan organisasi Islam yang lahir pada 30 November 1930 dan bertepatan 9 Rajab 1349 H di kota Medan, Sumatera Utara. Al Jam’iyatul Washliyah yang lebih dikenal dengan sebutan Al Washliyah lahir ketika bangsa Indonesia masih dalam penjajahan Hindia Belanda (Nederlandsh Indie). Sehingga para pendiri Al Washliyah ketika itu turut pula berperang melawan penjajah Belanda. Tidak sedikit para tokoh Al Washliyah yang ditangkap Belanda dan dijebloskan ke penjara.

Tujuan utama untuk mendirikan organisasi Al Washliyah ketika itu adalah untuk mempersatukan umat yang berpecah belah dan berbeda pandangan. Perpecahan dan perbedaan tersebut merupakan salah satu strategi Belanda untuk terus berkuasa di bumi Indonesia. Oleh karena itu, Organisasi Al Washliyah  turut pula meraih kemerdekaan Indonesia dengan menggalang persatuan umat di Indonesia.

Penjajah Belanda yang menguasai bumi Indonesia terus berupaya agar bangsa Indonesia tidak bersatu, sehingga mereka terus mengadu domba rakyat. Segala cara dilakukan penjajah agar rakyat berpecah belah. Karena bila rakyat Indonesia bersatu maka dikhawatirkan bisa melawan pejajah Belanda.

Upaya memecah belah rakyat terus merasuk hingga ke sendi-sendi agama Islam. Umat Islam kala itu dapat dipecah belah lantaran perbedaan pandangan dalam hal ibadah dan cabang dari agama (furu’iyah). Kondisi ini terus meruncing, hingga umat Islam terbagi menjadi dua kelompok yang disebut dengan kaum tua dan kaum muda. Perbedaan paham di bidang agama ini semakin hari semakin tajam dan sampai pada tingkat meresahkan.

Dengan terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya kota Medan, para pelajar yang menimba ilmu di Maktab Islamiyah Tapanuli Medan berupaya untuk mempersatukan kembali umat yang terpecah belah itu. Upaya untuk mempersatukan umat Islam terus dilakukan dan akhirnya terbentuklah organisasi Al Jam’iyatul Washliyah yang artinya Perkumpulan yang menghubungkan. Maksudnya adalah menghubungkan manusia dengan Allah Swt. dan menghubungkan manusia dengan manusia (sesama umat Islam). (baca selanjutnya sejarah Al Washliyah di sini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages